Filosofi Perempuan (5)

5/02/2020 03:13:00 PM Sena Putri Safitri 1 Comments


"Manusia bisa mencintai sesamanya (manusia lain) setelah ia memberi banyak cinta pada dirinya sendiri"

"Sen, apa sifat perempuan yang disukai laki-laki?", Kalimat pembuka chat seorang perempuan. (yang mungkin dalam hal ini, 90% laki-laki sudah enggan membahasnya karena kurang lebih berujung pada sebab-sebab jatuh cintanya seorang lelaki kepada perempuan).

Berawal dari kesukaannya membaca tulisan Filosofi Perempuan ku, katanya dia selalu menunggu ilmu tentang perempuan apa selanjutnya yang bahkan dia sendiri sebagai perempuan sering tidak tahu ketika ada yang tanya, terang-terangan dia ungkapkan.

Sebelumnya, saya perkenalkan bahwa hanya ada dua hal di dunia ini yang tidak bisa disamakan, yaitu:
1. Selera
2. Kepercayaan

Meski saya sendiri kadang bingung kalo ditanya begitu, karena saya juga perempuan, hanya saja begini:
1. Laki-laki pendiam biasanya lebih menyukai perempuan yang ceria dan banyak bicara. Untuk mengisi kekosongan jiwanya. Menyenangkan.
2. Laki-laki yang dominan lebih menyukai perempuan yang penurut sebab dia punya banyak keinginan yang harus diiyakan. Menenangkan.

Tapi kamu tidak akan bisa membahagiakan semua orang dengan menjadi apa yang orang lain inginkan. Capek sendiri nantinya.

Karena selain dari dua jenis type laki-laki diatas, ada juga laki-laki hebat yang hanya mencari (menginginkan) perempuan hebat. Tidak, tidak untuk berkompetisi siapa yang jago, siapa yang paling banyak penghasilannya, siapa yang lebih dibutuhkan, siapa yang lebih tinggi kedudukannya, tapi sama-sama saling menghebatkan! saling percaya bahwa jika satu diantara keduanya tidak ada (dan atau sedang tidak bisa) maka salah satu dari dia lah yang harus ada. Membackup; menggantikan peran; saling - tidak hanya senang dan maju hanya sendiri.

Selebihnya, cukup kamu pahami karakter dirimu sendiri. Kalo kamu memang  (pendiam; kurang ekspresif), tidak perlu memaksakan diri jadi ekstrovert yang dipaksa ceria, bersemangat dan berani.
Andai ada di sekelilingmu meng-evaluasi dirimu terang-terangan, kamu harus bersyukur. Ambil itu sebagai hikmah buah pembelajaran yang tidak setiap manusia berani untuk lantang berucap. Meskipun dalam lain sisi kamu juga harus punya prinsip “Persetan dengan kata orang, selama tidak melanggar aqidah dan syariat, konstitusionalitas, mengambil hak serta merugikan orang lain” maka tidak masalah.

Jadilah dirimu sendiri dengan akhlak terbaik yang kamu miliki. Benahi kekuranganmu juga selalu poles kelebihanmu. Sesibuk apapun kamu jangan lupa selflove yah. C u everyone…

Yogyakarta, 2 Mei 2020

You Might Also Like

1 comment: