Filosofi Perempuan (6)
Perempuan itu sensitif dalam menerima bahasa, untuk itu daripada mengatakan "Masa gini aja gak becus" lebih baik sampaikan "Pekerjaan mu kurang sesuai"
Meski secara makna sama, namun laki-laki yang mengucapkan kata "tidak becus" jelas akan menyakiti perasaan perempuan lebih dalam dibandingkan menggunakan kata "kurang sesuai".
Terlebih kalau diucapkan seorang suami kepada istri, kata "tidak becus" itu kasar sekali, membuat usaha yang dilakukannya seolah bernilai rendah, sedangkan pengucapan "kurang sesuai" lebih sopan, apalagi kalau disertai alasan yang diujarkan bertutur selembut-lembutnya.
Dalam memberi masukan terhadap kelemahan perempuan (atau pasangan) ketika mengerjakan (apapun) harus berhati-hati, sebab mungkin kedepannya misal sudah berumah tangga tidak ada atasan-bawahan, yang ada ya rekan senasib sepenanggungan.
Koreksi itu perlu tetapi jangan terlalu kasar sebab perempuan itu diberi kelebihan rasa, sehingga mudah terluka meski digores sedikit saja lewat kata.
Perceraian atau berakhir nya suatu hubungan domestik laki-laki dan perempuan sering terjadi akibat ketidakmampuan mengolah bahasa, dari itu sebagai laki-laki harus bersikap waspada pada saat memberi nasehat meski hanya beberapa kalimat. Menghargai sebaik-baiknya, juga menasehati sejujur-jurnya penuh kesantunan. Latih! Misal belum bisa terus coba, agar hubungan nikmat dijalankan.
Sungguh, laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik pula, sehingga halus budi bahasa akan menentramkan segala.
Terakhir, cinta itu bersumber dari kelembutan jadi bersikap kasar harus dihalau secara tulus dan sesadar-sadarnya, besar harap pahamilah kiranya.
Yogyakarta, 7 Mei 2020

0 Comments: