Marriage Life 5 (Minggu Bersama Akmal)

4/13/2025 10:30:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments

 

Berbekal komitmen dan tanggung jawab yang diiringi pembuktian, saya dan Akmal menjalankan ibadah perkawinan di tahun ke-tiga ini dengan long distance marriage atau pernikahan jarak jauh. Tidak ada jadwal khusus atau pasti kapan waktu untuk sejoli ini bertemu, kadang saya yang geser ke Jakarta sering juga Akmal yang bolak-balik Jogjakarta.
 
Setelah berpisah di stasiun Tasikmalaya beberapa hari lalu, hari ini pertemuan pertama kami selepas lebaran. And of course, I love seeing my dear husband whenever and wherever i can!.
Perjalanan pulang Akmal kali ini bukan karena rindu, tapi karena tugas dinas kantor yang kebetulan searah rumah. Wkwk
 
“Deket banget yah Jogja-JKT udah kayak kostan” ungkapnya sambil memeluk ku saat baru tiba di rumah dini hari kemarin. Tentu saja kepulangan ini harus dirayakan dengan ngedate bareng. Pergi nonton film horror kesukaan, makan burger kesukaan, pijat reflexology favorite lalu ditutup dengan ibadah ngopi (masih sambil kerja) favorite juga. Alhamdulillah.
Qodrat 2 (film suamiku Akmal G Bastian). 10/10 ges.
Gofood cheese burger favorite
My briliant husband
 
Bicara soal LDM setidak-tidaknya ada dua catatan yang menurutku penting sebagai refleksi.
 
Pertama, biaya bolak-balik. Jarak antara suami dan istri kerap menuntut pengorbanan materi. Satu kali biaya kereta perjalanan Akmal dari JKT - Jogja sekitar Rp 500.000-Rp 800.000. Bayangkan jika pulang minimal 2 kali dalam setiap bulan. Besarnya modal untuk menebus perjumpaan membuat kami melakukan beragam pekerjaan. Kadang yo buruh riset, mengajar, selain bekerja tetap di suatu instansi pemerintahan. Bagi kami saat ini, rasanya lebih tepat menambah pendapatan ketimbang mengurangi jumlah pertemuan. Ehe~
 
Hubungan sakinnah, mawaddah, warohmah membutuhkan cara mengatur keuangan yang tepat.
Tak heran kami menjadi pasutri yang kaya. Kaya mental maksudnya!~ Haha. 
 
Kedua, kaya secara mentalitas. Pernikahan jarak jauh sangat dibentuk sekaligus membentuk mentalitas suami istri. Prof. Tina Afiatin seorang Psikologi Perkawinan dan Keluarga mengatakan “Relasi pasangan suami istri (pasutri) serta perselingkuhan menjadi salah satu persoalan dalam keluarga. LDM turut disebut sebagai pemicu.” Jangan bosen mengasah skill komunikasi kita sebagai person untuk merawat hubungan yang jauh secara fisik. Iman dan komunikasi yang excelent mutlak mendekatkan batin semakin lekat dan menjauhkan jin dasim dalam bentuk orang ketiga misal.

Hubungan jarak jauh bukan maut bagi rumah tangga. Dengan syarat ada komitmen, effort, tanggung jawab dan konsekuensi, target dan tujuan bersama, kepercayaan, serta rasa syukur. Jarak tak berarti apa-apa, utamanya dihadapan  financial maturity sebuah hubungan (rumah tangga).

Menjalani hubungan jarak jauh justru menjadi petualangan romantis asalkan tidak terjebak dalam power relation, insekuritas, atau hal-hal untuk menyabotase diri yang bakal merusak hubungan.
Hati-hati di jalan, suamiku. Semoga selamat sampai tujuan dan segera pulang lagi ke Jogja 😅
 
Yogyakarta, 13 April 2025.




0 Comments: