Polar Harapan

12/27/2022 06:15:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments

 

"Tahun baruan nanti sama siapa?"

Hallo! Kalian apa kabar? Tiga bulan tidak bersua yaaaaa. Yes I know, I miss you too a lot!. 😁 Semoga kalian senantiasa sehat dan bahagia yaa.

Jari-jari yang baru siuman

Entah sebab malas, sibuk, tidak ada gairah membagi catatan personal, tulisan-tulisan mengendap hanya dalam draft blog dari September lalu. Tapi itu tidaklah penting, yang penting aku come back gais...

Aku memulai tulisan ini di sebuah tempat ngopi kesukaan kami, namanya Kopi Blandongan. Sering sekali aku dan suami menghabiskan waktu disini; sekedar membaca, menulis seperti hari ini, mengerjakan deadline, bercengkrama atau rapat dengan rekan organisasi.

Lain kali akan kutuliskan secara khusus nama "Blandongan" di blog ini, bukan hanya sebagai tempat ngopi tapi juga madrasah tempat belajar gimana jadi istrinya Muhammad Akmal Ahsan yang kucintai sepenuh hati~ eaaaaaaaakkk *Bucinsolehah

Menjelang malam tahun baru minggu depan, akan ada orang-orang di media sosial yang membagikan capaian dan refleksi hidup mereka sepanjang tahun 2022. Aku hanya berharap kamu tak merasa cemas, takut, menerus merasa was-was, atau perasaan useless lainnya. Aku ingin kamu tahu, kita bisa hidup, bisa sehat, dan tertawa lepas hingga sore ini adalah capaian tersendiri. 

As we know, kecemasan hanya akan melahirkan penyakit baru. Aku tahu kamu kompetitif, kamu ingin bekerja lebih baik, mencapai target, atau memperoleh uang sebanyak-banyaknya. Tapi hidup tidak melulu soal itu, nilai dirimu tidak diukur dari seberapa banyak pekerjaan yang bisa kamu lakukan dalam sehari. Aku berharap kamu yang merasa tak cukup, hari-harimu dipenuhi resah bagaimana memenuhi kebutuhan publik dan domestik akan dikuatkan untuk tetap tegak dan punya alasan untuk bisa merasa utuh bukan untuk orang lain tapi justru berbagi bersama orang lain. Semoga Januari dan setelahnya tidak se-sesak desember yaa.

Aku sudah menikah sekarang!

Melayarkan bahtera rumah tangga membutuhkan banyak sekali kepiawaian. Pada hari-hari panjang pasca menikah kadang aku menyaksikan kemarahan yang berusaha diredam, bergelut dengan perasaan yang berantakan, pasangan yang mendadak menyebalkan, bahkan barangkali konflik yang berkepanjangan - dan pahit, asam, kecut, hambar lainnya.

Biar bagaimanapun, meski bukan ekspektasi paripurna pasti berkelebat bayangan ingin dan akan seperti apa isi perkawinan kita kelak, namun pada saat dijalankan ndak sedikit yang meleset dari bayangan. Boleh sebab komunikasi yang tidak berjalan lancar, kebiasaan dua orang yang bertolak-belakang, celetukan yang mungkin menyinggung perasaan, cerita kita kadang tidak mendapati pendengarnya.

Begitu juga dengan pasangan kita, barangkali sering ia memilih untuk memendam cerita, melewatkan pagi hingga malam tanpa percakapan, enggan merefleksikan keresahan kepada pasangannya. Tidak mau membebani.

Dan itu tak apa... Fase baru=ujian baru=level hidup yang baru.
Makanya Muhammad Iqbal bilang di bukunya Psikologi Pernikahan, "pernikahan adalah proses bersama antar pasangan suami-istri dalam upaya saling memahami sebagai konsekuensi bahwa mereka datang dari kultur yang berbeda." Dalam rumah tangga muda, setiap hari kita adalah pejuang adaptasi gaissss. Semangat sayang!

Overall, I'm so happy with him. How much I glade to have him. Setiap hari berlipat rasa cinta dan sayang untuk suamiku. Bertambah meski dia pulang terlambat, nyaris selalu lupa mematikan lampu dan menutup pintu kamar mandi, naro handuk sembarangan, bahkan bertambah rasa cinta dan syukur ku saat suamiku tergeletak tidak berbaju di tengah rumah sambil main hp dan useless. Pokoknya menjadikan rumah sebagai baiti jannati. 😘

Menjajaki bulan ke-tiga, my dear husband jauh lebih adaptif. Sekarang dia jadi lebih multitasking (berusaha membantah stereotypes kalau laki-laki hanya bisa fokus mengerjakan satu pekerjaan saja - tidak bisa berbarengan). Misalnya, sekarang dia bisa sambil menulis atau WFH sambil merespon ocehanku. Mencuci piring sambil masak air. Atau dengan besar hati memahami apa yang bahkan belum ku sampaikan. Kemajuan yang pesat!

Hormat ku untuk setiap pria yang sudah berlelah-lelah mencari nafkah nan berkah, namun pulang ke rumah masih dengan senyum yang ramah, cinta dan kasih sayang yang tumpah ruah.

Sayang... satu dari berkatku yang luar biasa di masa sekarang adalah mampu menemani langkahmu. Bersamamu tak ada yang sia-sia - kita berjalan dalam derai tawa dan air mata. Semoga sehidup sesurga. Aamiin.

NEW YEAR, NEW PHONE ehh NEW HOPE 🤣

With all my love and prayers,

Sena.

Yogyakarta, 27 Desember 2022

0 Comments: