Filosofi Perempuan (4)

4/22/2020 11:34:00 AM Sena Putri Safitri 0 Comments


Perempuan dengan diamnya ialah pohon besar di tengah tanah lapang.
Tak pernah bersuara, selalu tangguh dengan caranya. Namun rimbunnya menenangkan. Ia menyejukkan.
Ada yang mungkin tak kamu ketahui, ialah akarnya yang jauh membumi, bahkan lebih panjang dibandingkan tingginya yang menjulang menadah langit.
Siapa yang tahu kalau ternyata perasaan seorang perempuan jauh lebih dalam dari apa-apa yang ada di pikiran laki-laki.
Lelaki selalu tertinggal beberapa langkah di belakang untuk pendalaman masalah seperti ini, sedang perempuan telah berada jauh di depan bahkan telah hampir selesai dengan segala urusan.

Perempuan pada perasaannya selalu yakin pada setiap harapan yang telah ia bangun. Walau seringkali tak mampu diterima oleh logika, hitungan matematika, atau konsep kausalitas (sebab-akibat). Namun perempuan mampu melewatinya. Walaupun gagal, kadang tak menemui ujungnya, tak sampai pada tujuannya, namun keyakinannya akan satu hal membuatnya jauh lebih berharga dari hasil itu sendiri. Mereka berproses, dan mereka telah menemui hasil masing-masing dari proses yang telah dilakukan.

Terus berkarya, membangun Indonesia. Mulai dengan mantapkan bangunan diri sendiri. Agar ketika nafsi pribadi sudah tegak maka mudah menebar manfaat kepada yang lain.

Yogyakarta, 22 April 2020

0 Comments:

Tetap Menjadi Kartini Muda! Meski Tidak Lebaran Bersama Orangtua

4/21/2020 11:43:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Selau ada Kartini di setiap diskursus Perempuan, Kartini satu diantara sedikit perempuan Indonesia yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Lahir dari keluarga ningrat tapi tidak membuat ia termanjakan. Buah pikirnya selalu haus akan ilmu pengetahuan dan selalu gelisah melihat penindasan juga isu-isu kemanusiaan. Sejak kecil, sosoknya sudah berbeda dengan Saudara yang lain dia bergerak gesit dan keras melawan tradisi, menentang kebodohan, masa dimana perempuan tidak diberi hak secara konstitusional setara sekarang.

Sedemikian maju dari zamannya, meski tak sedikit pro kontra di masyarakat tentang Kartini layak dijuluki Pahlawan atau bukan, benar pejuang perempuan atau sekedar gadis dari suara kaum bangsawan. Tombak perjuangannya mencerdaskan bangsa adalah dengan pena dari itu sering diremehkan. Tidak mungkin perempuan yang harusnya dibelakang, dibawah bisa memiliki kemampuan untuk melawan. Nyatanya, Kartini muda mendobrak limit, kisahnya selalu menarik untuk dibedah sebagai warisan keilmuan fondasi “Gender Equality.”

Berkaca dari sejarah, eksistensi perjuangan Kartini adalah nilai, ia terkristalisasi dalam gagasan-gagasannya yang kini nyaring terdengar di setiap penjuru negeri. Bagaimana menjadi “Kartini Masa Kini” adalah dengan menjalani setiap perjuangan perempuan dengan cara, metode dan strategi masing-masing. Tempuh itu dengan berbagai jalan, pendidikan formal, informal atau non formal. 
Dalam tulisan ini, turut penghormatan saya suguhkan kepada setiap perempuan dalam rangka memperingati Hari Kartini, ibu gender Indonesia. Untuk Kartini Pasar, Kartini Pekerja Lepas Harian, Kartini Kantor Perusahaan, Kartini Pendidik Anak-Anak Indonesia, Kartini dalam setiap wilayah perjuangannya masing-masing. 

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." - RA Kartini

Jika sepucuk surat bisa membuatmu bergelar pahlawan, maka menulislah Bu. Tuliskan tentang penderitaan setiap ibu rumah tangga yang disengsarakan janji-janji busuk para penguasa. Mereka yang menyatakan memakmurkan masyarakat, tapi justru jadi penghianat. Menjadi peliharaan partai politik, meski sudah terpilih sebagai wakil rakyat. Membuat kebijakan tarif dasar listrik naik, membuat kehidupan penghasil kerja lepas harian kian tercekik. Serbuan tenaga kerja asing menggurita, sebab lumbung-lumbung perusahaan telah dikuasai investor dari negara mereka. Lalu tak sedikit anak bangsa mau tidak mau memburuh ke luar negeri daripada mati kelaparan di negeri sendiri. Jadi pengen diskusi sama Mas Belva prihal kondisi NKRI yang semakin sulit, sebagai sesama pemuda progresif yang kemren kabarnya bawa perusahaan sendiri dalam proyek pemerintahan!

Jika sepucuk surat bisa membuatmu jadi pahlawan, maka menulislah Bu. Ceritakan tentang kelucuan negeri kita, belum sehari menang pilkada tapi lawan politik yang kalah sudah menagih janji kampanye hingga mulut berbusa. Padahal janji potong telinga jika calon yang diusung kalah dilupakan begitu saja, tapi kelakuan melebihi seorang jaksa sedangkan faktanya patut jadi tersangka. Berkabar juga kepada para penuntut itu, kalau saat ini hingga tujuh bulan ke depan jagoannya yang kalah kemarin masih berstatus sebagai penguasa yang harus melaksanakan janji-janjinya yang tertunda.

Jika sepucuk surat bisa membuatmu jadi pahlawan, maka menulislah Bu. Menulislah tentang para wayang di gedung dewan yang sedang dimainkan dalang, ialah pendiri partai politik beserta ketua umum akibat takut jabatannya di senayan dicopot sewaktu-waktu padahal belum sempat memulangkan modal saat kampanye. 

Tapi satu pesanku, Bu. Jangan kirimkan suratmu kepada noni-noni di negeri Belanda. Jangan sampai surat-suratmu yang ada pada mereka kemudian disumbangkan ke negara kita, hingga mengesankan gelar pahlawanmu bertiup dari kincir angin mereka. Sebab, sesulit-sulitnya kita perempuan indonesia tetap tidak sudi diberi gelar pahlawan dari bangsa penjajah yang ratusan tahun membuat rakyat Indonesia menderita.

Masih hangat diingatan prihal perjuangan perempuan lainnya, tak lain Sembilan petani perempuan yang kerap disebut Kartini pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Adalah mereka emak-emak progresif menggelar aksi protes dengan mengecor kaki mereka dengan semen, di seberang Istana Negara Empat tahun lalu.

Bu, Selamat Hari Kartini. 
Ialah ibu perempuan dalam lintasan waktu yang tidak termakan zaman.

Yogyakarta, 21 April 2020

0 Comments:

TABAH

4/20/2020 10:31:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Di atas sajadah
Tahajud hingga Dhuha
Wirid yang terkumpul dari do'a
Tapi matamu yang hitam
Masihlah pekat sembab
Akrab dipandangan manusia

Kau pikir semua begitu mudah
Lalu dosa-dosamu tumpah
Padahal demi mencapai sahih
Tidaklah cukup sewarna putih
Hanya menjadi seorang Laila
Yang mencipta syurga
Melalui hati semanis kurma

Tabah...

Yogyakarta, 14 April 2020

0 Comments:

Sekali; sarat makna.

4/20/2020 10:28:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Sekali pun sekali, saya beruntung melihat bermacam raut wajahnya.

Sekali pun sekali, saya beruntung mendengar faseh lisannya mengurai tumpukan bacaan di meja belajarnya.

Sekali pun sekali, saya beruntung menikmati purnama tepat di tepi senyumnya.

Sekali pun sekali, saya beruntung didekap hangat sebab dirinya.

Sungguh sekali pun sekali, hanya yang sekali membuat saya begitu beruntung hidup satu masa dengannya.

Ikatan, semoga menalikan selalu kebersamaan
Sepanjang jalan ingatan, berkali-kali terima kasih saya sertakan, Tuhan.

Yogyakarta, 19 April 2020

0 Comments:

Ingatan; Jalan Menuju Masa Lalu

4/20/2020 05:08:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


 Hanya ada satu jalan menuju masa lalu, yaitu jalan ingatan. Jika mau menapakinya, kiranya harus mulai dari mana? 

Misal saya pergi/mati, mungkin saya akan sedikit kecewa ketika yang hidup setiap hari mulai melupakan kita seiring jam berganti. Tapi ternyata jika dipikir kembali, jika itu saya. Saya akan lebih sedih jika mereka yang masih ada (hidup) tidak (mau/bisa) melupakan saya dengan berbagi usaha didapat agar terus mengingat, ntah dengan kesukaan, kebiasaan, ulang tahun saya, anak/keluarga saya apapun sehingga mereka tidak lupa. Tapi... Bagi saya ingatan adalah beban bagi ia yang mengingat. Iya beban!. Indah atau buruk. Berkah atau dendam. Sekalipun indah, jika itu beban bagi orang yang mengingat, saya tidak akan pilih! Meninggalkan mereka dengan menanggung beban, jauh lebih menyakitkan rasanya ketimbang kecewa akibat perlahan dilupakan.

Saya punya teman, dia hidup 4 tahun di perantauan "menderita" sebab berpisah secara sadar dari kekasihnya (sekarang mantan kekasihnya). Kenapa menjadi beban? Karena dia menyimpannya sebagai beban (ingatan yang sukar udahan, dirawat sebagai keindahan sekaligus pesakitan). Setiap hari misal ia melihat, mendengar perempuan lain atau apapun yang berkaitan dengan mantan kekasihnya dulu, akan selalu ia jadikan jalan untuk menemui perempuan yang besar di masa lalunya tersebut. Menemani, mendampingi, berbagi kasih, diskusi, beradu argumentasi, sampai sama-sama pernah punya mimpi untuk merajut janji sehidup semati sampai yaumul akhir. Mungkin. "Pemuda Mana yang akan selamat dari api cinta!", Jelas Rumi. Tidak lebay memang begitu refleksinya.

Nah dari berbagai informasi pengetahuan atau pengalaman orang-orang yang sudah merasakan, saya paham secara nalar bahwa ya memang sebagaimana pelupa kita harus belajar mengingat biar tidak lupa (LUPA itu bukan berarti membuang, beda). Akhir-akhir ini, selain bekerja dan tetap produktif menata masa depan (hiyaaaak) saya juga tidak melupakan bahwa saya harus merawat diri (olah raga, olah rasa, olah pikir). Self-love saya salah satunya, selain jajan, adalah menonton drama korea. Saya lakukan itu selepas pulang, sejak Sekolah Dasar dulu. Kurang lebih sudah 10 tahun, bukan waktu yang singkat wkwk mengingat saya anak yang gampang bosen, dalam beberapa hal. Misal di chat hanya ditanya "lagi apa?" "Udah makan apa belum" setiap hari, berulang dengan orang yang sama. Jengkel bukan lagi bosan. Misalnya. Wkwk sorry to say.

Nah apa hubungannya? Jadi dalam drama find me in your memory 2020 Saya diperkenalkan dengan istilah ilmiah, "HYPERTHEMISIA". Dimana orang dengan syndrome itu, dia tidak bisa melupakan sedetik saja masa lalunya. Ingatan yang berlebih. Padahal normalnya manusia untuk bertahan hidup adalah dengan melupakan yang lalu, agar otaknya kembali menerima hal yang baru. Ntah itu person (manusia), kejadian, atau tanda. Nah alasan kedua kenapa saya bilang ingatan itu beban bagi si pengingat, sudah jelas selain dari alasan pertama yaitu "pilihan si pengingat untuk mengingat nya alias merawat kenangan tersebut itu tidak terasa mengikis pikir, menjadi beban". Adalah karena ingatan selalu menjadi jembatan penghubung antara masa hidup kita sekarang dengan jalan lalu yang sudah kita tempuh. Saya tidak mengatakan itu buruk. Itu baik, sangat baik untuk beberapa hal, misal merawat ingatan tentang kasus-kasus besar Pelanggaran HAM di Indonesia. Harus dirawat, diingat, kemudian selesai kan.

Tapi, untuk relasi ingatan person to person sebagai contoh teman saya tadi, atau hubungan perselingkuhan, perceraian antara ibu dan ayah, ditinggalkannya anak dan istri tanpa nafkah oleh suami keparat, dan kejadian sakit serupa lainnya itu harus dikubur sebagai rasa nyeri, itu penyakit. Istirahat kan rasa sakit itu diatas pusara hari kemarin mu, tapi ingat sebagai reminder-self agar tidak ditipu, dicurangi dan tidak jatuh dilubang serupa kedua kali. Catet!

Saya sematkan di profile blog ini, bahwa ruang ini adalah kalkulasi pendalaman pikiran dan perasaan tempat setiap hari saya memupuk dan memperbaiki keberanian. Senada dengan itu, mulai sekarang saya berani belajar untuk "tidak apa-apa" ketika saya suatu waktu, perlahan dilupakan oleh mereka yang selalu berjuang atas nama saya, mendo'akan nyaris separuh nafasnya hanya agar saya selamat dan sukses sejak dari dunia sampai akhirat, mendampingi saya secara imbang dalam hal keilmuan sampai perasaan.

Terima kasih. Berat sepertinya, memang dilupakan tu, apalagi oleh orangtua atau keluarga. Mamah, Appa, Aa, Dedek, suami, anak, sahabat, tolong baca kembali tulisan ini, untuk orang-orang terkasih dan yang mengasihi saya selama hidup dan ada di bumi, misal habis waktunya, tolong lupakanlah. Jika rindu, kirimi saja dengan al-fatihah karena saya Muslim. Jangan jadikan saya kenangan indah atau buruk yang hanya membuat mereka yang mengingat saya menderita. Sebab mungkin perpisahan, penyesalan, hutang budi, perkataan atau perbuatan kasar, hutang dan sebab-sebab lainnya.

Sudah lupakan. Jauh sebelum saya pergi atau mati, tidak diminta pun InsyaAllah sudah lapang. Termasuk orang yang sudah menyakiti Mbak Iffah, beberapa hari lalu. Semoga Allah kembalikan fitrah ke-ibu an mu sebagai seorang pemberi kasih. Lupakan, lanjutkan hidup sebagaimana mestinya, dengan orang yang baru, pengalaman dan suasana baru.

Upayakan selalu bahagia :)

Yogyakarta, 20 April 2020

0 Comments:

Filosofi Perempuan (3)

4/16/2020 07:36:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Hangat, tidak panas, dan tidak terlalu manis.
Keras dan beresiko, silih-menaggung.
Pun, hanya jika Tuhan berkehendak kita kembali dalam pelukan. Maka segala kesakitan akan dihapuskan.
Semoga, "jatuh cinta" nya laki-laki kepada perempuan ibarat ibadah tak ber-jeda.
Saling, bukan senang dan nanar hanya sendiri.

Yogyakarta, 16 April 2020

0 Comments:

SENA’s Secret; 365 books in 365 days.

4/16/2020 01:21:00 PM Sena Putri Safitri 2 Comments


I'll begin from here.
Saya tidak tahu dari mana ide gila ini, tapi semenjak di ION's International Education Yogyakarta, 6 Maret lalu saya jadi berfikir mengapa tidak saya men-challenge diri saya untuk mengetahui "mengapa" penting mengetahui bacaan dengan 365 buku dalam 365 hari.
Saya akan mulai dari sini, menaklukkan tantangan dalam itungan hari selama di ION's sebagai bekal lanjut study mungkin kedepannya. Thanks a lot to Mr. Vincent as my mentor.

Saya sangat percaya pada kekuatan buku dan potensi mereka untuk perubahan hidup. Sebelum menulis ini, terlepas tuntutan ilmu pengetahuan saya memang doyan sekali menggali informasi hanya demi mengimbangi peubahan zaman yang sangat cepat dan dinamis. Jangan mau kalah! Jangan beri celah pada kebodohan! Menulis, yak mari tetap lakukan itu juga. Produktif mencatat segala fenomena dan realitas sosial yang ada, disela-sela waktu istirahat kantor juga sebelum pulang mampir perpustakaan ION's. Bisa jadi membaca buku secara berkelanjutan tanpa jeda hari, berimplikasi membuat pembaca seumur hidup berkomitmen untuk dengan gigih membanjiri halaman setiap hari dalam hidupnya. Menyenangkan. You know guys, I find that reading is a super important habit. It's one of the best ways to get centered, to find a new tool to play with, or to experiment with a new idea.

It should come as no surprise that the most brilliant and influential people in the world prioritize reading and learning.

Jelas saya tidak sendirian dalam hal ini, there is a right way and a wrong way to read. In this article, I will share the secret for both. Apa buktinya? Saya tunjukkan!
Warren Buffet menghabiskan lima hingga enam jam sehari membaca koran.
Bill Gates membaca 50 buku setahun.
Mark Zuckerberg membaca buku untuk belajar tentang budaya dan latar belakang lain.
Klub buku Oprah Winfrey telah menyulut semangat membaca di banyak orang lain.
Mark Cuban membenamkan dirinya dalam buku-buku tentang industri dan pertumbuhan baru.
Elon Musk telah membaca seluruh Ensiklopedia Britannica pada saat ia berusia sembilan tahun.

Kendala paling besar yang posibilitasnya paling tinggi ialah membaca secara efektif tampaknya lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, bener gak? Bagaimana orang mengkonsumsi sejumlah besar informasi dan menyimpannya? Apakah ada trik untuk membaca secara efektif pada skala kemauan (effort) dan kemampuan yang besar?
Saya yakin ada cara membaca yang benar dan cara membaca yang salah. Nah, dalam tulisan ini akan saya suguhkan keduanya.

Know Your Reading Why...
"The closer you get to having clarity on your vision for why you're reading a book, the more likely you're going to be a successful reader." Rumus utama. Ketahui arus alasan kenapa kamu membaca?!
You need to have your own reason and ask yourself, is it because you want to be entertained? Ingin mempelajari informasi baru untuk tumbuh kembang akademik, karier, bisnis? Menemukan ide-ide baru tentang cara meningkatkan kehidupan? Atau cuma pelarian dan keren-kerenan? Sebagai pengingat? who knows.
Alasan-alasan diatas bisa kita jadikan sorotan sebagai hambatan terbesar dalam membaca yang efektif.

Mistake (1) – Books Must Be Read Cover to Cover
Kesalahan pertama, kekeliruan kebiasaan bahwa misal mau membaca buku itu harus dibaca dari sampul (depan) ke sampul (belakang). Itu tidak perlu dan Subjectivist Fallacy! 
Kenapa saya bilang Fallacy (keliru)? Mari bermain logical thinking.
Itu ibarat kita berbelanja untuk bahan makanan, kita harus berjalan di setiap lorong hanya untuk menemukan hal-hal yang kita butuhkan. Untuk seseorang yang kekurangan waktu dengan jadwal tertentu, mereka tidak berkeliaran di setiap lorong hanya melihat (mencari) apa yang kiranya mau dibeli. Mereka langsung menuju ke bagian yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Efektif. Simple. 

Sebelum membaca, dalam artikel ini saya mendorong pembaca untuk menentukan kebutuhan yang kalian harapkan untuk dipenuhi dengan membaca buku. Kenapa? hal ini memungkinkan pembaca untuk tetap berpegang pada arus alasan, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik darinya dengan fokus pada bagian-bagian yang berbicara langsung dengan kebutuhan pembaca. Hindari alih-alih membiarkan fokus ditarik oleh materi yang tidak membantu. Misalnya, jika kamu membutuhkan motivasi, langsung ke bab tentang motivasi. When you have a natural intuition and instinct about something, you're in your focus. You say, ‘This is what I want’. You want it you get it!.

Mistake (2) – Reading With Will Power vs Reading With Love
Kesalahan kedua, adalah dengan membandingkan: membaca dengan kekuatan vs membaca dengan keikhlasan (penuh cinta). No one likes struggling through a book because you feel like you have to read it. Not only is that not enjoyable, it’s also not effective. You’ll have trouble focusing and find yourself losing the place on the page, fighting to stay awake, and not remembering much of what was read. Membuat kita kebih sedikit mengingat hal-hal yang substansial, filosofis, yang penting memenuhi terget (capaian; power). Baca buku atau tulisan apapun yang menyenangkan and read a book because you are passionate about the subject. Kenapa? If there's something you really love, something that you're excited to learn, something that you're energized when you hear about, speak about, or read about, that's where you want to throw your energy.

Mistake (3) – Buying Books Based  On The Cover
Kesalahan paling umum yang mungkin selalu pembaca lakukan adalah dengan membeli buku karena sampulnya. Committing to a volume based on what the cover looks like is a mistake. Tanpa membaca tutup bagian dalam atau testimonial, pembaca tidak memiliki arti sebenarnya tentang buku tersebut. Penutup mungkin indah atau memikat, tapi rentan juga untuk menyesatkan pembaca. Pastikan untuk menggali lebih dalam. Jangan hanya puas dengan sinopsis atau penggalan isi dibelakang buku. Menentukan penilaian berdasarkan apa yang tampak dari sampul adalah kesalahan.

My Secrets for Reading Success
You don't need to learn a new language or learn a new process, your brain doesn't need to build an algorithm, and you don't need to download anything. You're actually going to be able to read more and read faster using these simple and practical tips that anyone can do. 

Secret (1) – Get to Know the Author
Mengenal Penulis, mendorong pembaca untuk mengetahui fokus dasar dari penulis dan buku sebelum bahkan membuka halaman per halaman. Temukan pembicaraan TED oleh penulis atau saksikan mereka berbicara di YouTube tentang ide besar mereka. Akses mengenali penulis lebih eksplisit begitu mudah sekarang mengingat teknologi makin pesat. What I'm trying to do here is to grasp the concept of the book as quickly as possible. Itu memungkinkan saya untuk memahami prinsip-prinsip penting; pemikiran otentik penulis yang mendasari penerbitan buku tanpa harus berinvestasi seminggu atau sebulan atau berapa lama yang dibutuhkan untuk benar-benar menyelesaikan sebuah karya. Learning how the person communicates or what the book is about will help foster understanding and focus during reading. 
Learning how the person communicates or what the book is about will help foster understanding and focus during reading. 

Secret (2) – Highlight Your Focus 
Setelah menemukan fokus dasar dari sebuah buku, soroti bagian-bagian yang menarik untuk mempersempit apa yang akan dia baca pertama dan yang paling serius.
Seperti kamu mendatangi kedai Kopi, langsung pesan menu yang kamu mau (seperti biasanya), atau tempatnya yang membuat rilex, daftar lagu yang sering diputar cafe, atau karena wajah Barista nya yang memukau hingga kamu mau datang lagi, terus dan tidak bosan. Adakalanya ingin, tapi belum butuh atau andai semuanya butuh pilih kebutuhan mana yang paling mendesak untuk dipenuhi. Kalo rindu abangnya, ya jumpa! Datang lalu pesan kopi buatannya~
Buku juga demikian, being strategic about the skills, information, and emotions that need to be developed will help you have a more focused and effective reading experience. 
Percayalah, kalo kita tahu apa yang dibutuhkan, kita akan menemukan jawabannya saat kita membaca. Get it?

Secret (3) – Use Your Finger As Your Guide
Saya melakukan itu sepanjang waktu. Saya hanya akan menggerakkan jari saya dan menggeser jari saya melintasi halaman. Lol
You're simply using your finger as the ability to start reading faster and it actually works, finishing every book and finishing every page. Tracking words on the page with your finger and increasing the speed at which your finger moves helps speed up your reading. 

Secret (4) – The First Three and the Last Three
Encourages readers to read the first three lines of a paragraph and the last three in order to grasp the concept and determine whether ingesting the paragraph as a whole is worth their time.  Sometimes, the meaning of the paragraph is held within those six bookend lines and time is saved by not going deeper. Other times, you may discover the paragraph does not contain pertinent information and can be skipped.  “Authors place a lot of emphasis in starting and ending paragraphs with key information. You are able to grab it and decide if you want to read the rest.”

Formula 4S
Untuk menuliskan informasi dari apa yang telah mereka baca, mengikuti rumus 4S. Dikutip dari YouTube International Motivational Speaker, Shetty menjelaskan bahwa menuliskan 4 hal ini membantu memperkuat informasi di otak:

Kisah : kisah yang menggerakkan atau mengilhami saya
Statistik : statistik yang mengejutkan saya
Bagikan : sepotong informasi berharga yang saya tidak sabar untuk berbagi dengan seseorang
Mulai : sesuatu yang harus saya mulai lakukan - kebiasaan, tindakan, pikiran, ide

Bagi saya, menyelesaikan sebuah buku sama pentingnya dengan belajar dari si penulis dan memperoleh pengetahuan yang semakin banyak dan semakin kaya. Mari aplikasikan point-point diatas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bacaan kita.
Pengetahuan adalah kekuatan, dan buku ialah gerbang utama untuk membukanya.

Fastabiqul khairat.

2 Comments:

자기 대화 9

4/09/2020 10:54:00 AM Sena Putri Safitri 0 Comments


하람이 때문에 빈소에서 집이랑 왔다갔다 하는데, 운전하면서 오만 생각이난다.
꽃을 좋아하시던 우리 할아버지가 이제는 이쁘게 핀 이 꽃들을 두번다신 못 보신다고 생각하니 울컥하고.. 입관식에서 마지막으로 본 할아버지 얼굴은 그냥 주무시는거 같은데..너무나 차갑고.. 그 얼굴을 덮을때는 이제 진짜 영영 못보는 구나 싶어서 슬펐다.왜 그다지도 꽁꽁 동여 매는지 내마음이 아렸다.

아버지 사랑해요라고 쉰목소리로 울던 엄마를 뒤로 하고 내새끼 챙긴다고 집에 와 있는것도 속상하다.
60년을 함께한 할머니의 심정이 어떨지 감히 상상도 안간다... 사는게 먼지 죽는게 무엇인지..
사람이 태어나가서 떠나는길에 남는 흔적은 무엇인지..
85년의 인생에 여한은 없으셨는지..행복하셨는지..
그곳에선 편히 웃으며 우리진우 안아주세요.
사랑해요.나의 멋쟁이 할아버지...

욕야 카르타, 2020 년 4 월 9 일

0 Comments:

Appa

4/06/2020 08:53:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Mengingatmu di rantau orang
Segala kesabaranmu membayang
Tawa tulusmu penuh kasih sayang
Tak sekali pun amarahmu melayang
Lewat perbuatan Appa didik dengan tenang

Appa kaulah sebenar pejuang
Meski kesulitan hidup kerap datang
Surut berpantang dan terus menerjang
Bagai ombak hancurkan batu karang
Tangguh hadapi segala aral yang melintang

Appa barangkali lebaran ini ana tak pulang
Bukan tak ingin melihat senyum terkembang
Namun semenjak wabah corona ini datang
Angkutan umum operasionalnya dilarang
Cemas dengan keselamatan penumpang

Appa meski wajahmu tak bisa ana pandang
Maafkanlah khilafku dengan hati yang lapang
Pada Allah kuberdoa umurmu berkah dan panjang
Murah rezeki dari segala usaha berladang
Semoga masa depan keluarga secerah bintang

Ana mau pulang, Appa.

Yogyakarta, 6 April 2020

0 Comments:

Self-Talking 8

4/05/2020 10:54:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Dia tak suka keramaian. Mengusir perkumpulan. Berdamai dengan kesendirian. Orang-orang yang jauh dari peradaban akan selamat. Orang-orang di pegunungan, di hutan rimba, di pulau-pulau terpencil. Mereka tetap salam-salaman. Makan tanpa cuci tangan. Berdamai dengan semesta. Apa sebenarnya makna sebuah peradaban? Ialah kemegahan yang dibangun di atas keangkuhan.

Dua kata ini memang sangat dalam. 
Adalah kemegahan dan keangkuhan.
Pun kata terakhir yang keluar dari kotak Pandora adalah harapan tapi kesabaran memiliki tempat tersendiri untuk manusia. Kata itu juga bersanding dengan sholat sebagai penolong umat manusia.
Intisari seluruh pengetahuan bagiku, terletak pada tebalnya kesabaran serta tingginya harapan.

Descartes bilang, "Membaca buku yang baik, bagaikan mengadakan percakapan dengan para cendekiawan paling cemerlang dari masa lampau". Benar saja membaca buku adalah membaca kehidupan. Tapi apa ada yang tahu, bahwa aku selalu memulai dengan kata yang tak pernah berakhir.

Never confuse education with intelligence, you can have a PhD and still be an idiot. As do I. Betapa hebat Kuasa Tuhan, ialah Corona yang menutup keran perekonomian dan menunda sebagian perayaan Ibadah.

Yogyakarta, 5 April 2020

0 Comments:

Filosofi Perempuan (2)

4/05/2020 10:43:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


Perempuan akan menjadi tegas ketika akalnya sempurna. Dan laki-laki akan menjadi lembut ketika akalnya sempurna.
Namrud tersungkur karena tak bersyukur.
Fir'aun binasa karena merasa paling berkuasa.
Kita hina karena tak merasa berdosa.

Yogyakarta, 5 April 2020

0 Comments:

Filosofi Perempuan (1)

4/02/2020 09:01:00 PM Sena Putri Safitri 0 Comments


"Perempuan; sebagian melampiaskan kekecewaan dan kekalahan dengan tetes air mata, melindungi hatinya agar tidak menyimpan dendam dan atau luka, itu jauh lebih hebat daripada memutuskan hendak membalas. Kesanggupannya memaafkan meski harus menahan, adalah sejatinya kekuatan. Laki-laki masih merengek minta diselamatkan? Yo belajar bertahan yo."

Yogyakarta, 2 April 2020

0 Comments: