SENA’s Secret; 365 books in 365 days.
I'll begin from here.
Saya tidak tahu dari mana ide gila ini, tapi semenjak di ION's International Education Yogyakarta, 6 Maret lalu saya jadi berfikir mengapa tidak saya men-challenge diri saya untuk mengetahui "mengapa" penting mengetahui bacaan dengan 365 buku dalam 365 hari.
Saya akan mulai dari sini, menaklukkan tantangan dalam itungan hari selama di ION's sebagai bekal lanjut study mungkin kedepannya. Thanks a lot to Mr. Vincent as my mentor.
Saya sangat percaya pada kekuatan buku dan potensi mereka untuk perubahan hidup. Sebelum menulis ini, terlepas tuntutan ilmu pengetahuan saya memang doyan sekali menggali informasi hanya demi mengimbangi peubahan zaman yang sangat cepat dan dinamis. Jangan mau kalah! Jangan beri celah pada kebodohan! Menulis, yak mari tetap lakukan itu juga. Produktif mencatat segala fenomena dan realitas sosial yang ada, disela-sela waktu istirahat kantor juga sebelum pulang mampir perpustakaan ION's. Bisa jadi membaca buku secara berkelanjutan tanpa jeda hari, berimplikasi membuat pembaca seumur hidup berkomitmen untuk dengan gigih membanjiri halaman setiap hari dalam hidupnya. Menyenangkan. You know guys, I find that reading is a super important habit. It's one of the best ways to get centered, to find a new tool to play with, or to experiment with a new idea.
It should come as no surprise that the most brilliant and influential people in the world prioritize reading and learning.
Jelas saya tidak sendirian dalam hal ini, there is a right way and a wrong way to read. In this article, I will share the secret for both. Apa buktinya? Saya tunjukkan!
Warren Buffet menghabiskan lima hingga enam jam sehari membaca koran.
Bill Gates membaca 50 buku setahun.
Mark Zuckerberg membaca buku untuk belajar tentang budaya dan latar belakang lain.
Klub buku Oprah Winfrey telah menyulut semangat membaca di banyak orang lain.
Mark Cuban membenamkan dirinya dalam buku-buku tentang industri dan pertumbuhan baru.
Elon Musk telah membaca seluruh Ensiklopedia Britannica pada saat ia berusia sembilan tahun.
Kendala paling besar yang posibilitasnya paling tinggi ialah membaca secara efektif tampaknya lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, bener gak? Bagaimana orang mengkonsumsi sejumlah besar informasi dan menyimpannya? Apakah ada trik untuk membaca secara efektif pada skala kemauan (effort) dan kemampuan yang besar?
Saya yakin ada cara membaca yang benar dan cara membaca yang salah. Nah, dalam tulisan ini akan saya suguhkan keduanya.
Know Your Reading Why...
"The closer you get to having clarity on your vision for why you're reading a book, the more likely you're going to be a successful reader." Rumus utama. Ketahui arus alasan kenapa kamu membaca?!
You need to have your own reason and ask yourself, is it because you want to be entertained? Ingin mempelajari informasi baru untuk tumbuh kembang akademik, karier, bisnis? Menemukan ide-ide baru tentang cara meningkatkan kehidupan? Atau cuma pelarian dan keren-kerenan? Sebagai pengingat? who knows.
Alasan-alasan diatas bisa kita jadikan sorotan sebagai hambatan terbesar dalam membaca yang efektif.
Mistake (1) – Books Must Be Read Cover to Cover
Kesalahan pertama, kekeliruan kebiasaan bahwa misal mau membaca buku itu harus dibaca dari sampul (depan) ke sampul (belakang). Itu tidak perlu dan Subjectivist Fallacy!
Kenapa saya bilang Fallacy (keliru)? Mari bermain logical thinking.
Itu ibarat kita berbelanja untuk bahan makanan, kita harus berjalan di setiap lorong hanya untuk menemukan hal-hal yang kita butuhkan. Untuk seseorang yang kekurangan waktu dengan jadwal tertentu, mereka tidak berkeliaran di setiap lorong hanya melihat (mencari) apa yang kiranya mau dibeli. Mereka langsung menuju ke bagian yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Efektif. Simple.
Sebelum membaca, dalam artikel ini saya mendorong pembaca untuk menentukan kebutuhan yang kalian harapkan untuk dipenuhi dengan membaca buku. Kenapa? hal ini memungkinkan pembaca untuk tetap berpegang pada arus alasan, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik darinya dengan fokus pada bagian-bagian yang berbicara langsung dengan kebutuhan pembaca. Hindari alih-alih membiarkan fokus ditarik oleh materi yang tidak membantu. Misalnya, jika kamu membutuhkan motivasi, langsung ke bab tentang motivasi. When you have a natural intuition and instinct about something, you're in your focus. You say, ‘This is what I want’. You want it you get it!.
Mistake (2) – Reading With Will Power vs Reading With Love
Kesalahan kedua, adalah dengan membandingkan: membaca dengan kekuatan vs membaca dengan keikhlasan (penuh cinta). No one likes struggling through a book because you feel like you have to read it. Not only is that not enjoyable, it’s also not effective. You’ll have trouble focusing and find yourself losing the place on the page, fighting to stay awake, and not remembering much of what was read. Membuat kita kebih sedikit mengingat hal-hal yang substansial, filosofis, yang penting memenuhi terget (capaian; power). Baca buku atau tulisan apapun yang menyenangkan and read a book because you are passionate about the subject. Kenapa? If there's something you really love, something that you're excited to learn, something that you're energized when you hear about, speak about, or read about, that's where you want to throw your energy.
Mistake (3) – Buying Books Based On The Cover
Kesalahan paling umum yang mungkin selalu pembaca lakukan adalah dengan membeli buku karena sampulnya. Committing to a volume based on what the cover looks like is a mistake. Tanpa membaca tutup bagian dalam atau testimonial, pembaca tidak memiliki arti sebenarnya tentang buku tersebut. Penutup mungkin indah atau memikat, tapi rentan juga untuk menyesatkan pembaca. Pastikan untuk menggali lebih dalam. Jangan hanya puas dengan sinopsis atau penggalan isi dibelakang buku. Menentukan penilaian berdasarkan apa yang tampak dari sampul adalah kesalahan.
My Secrets for Reading Success
You don't need to learn a new language or learn a new process, your brain doesn't need to build an algorithm, and you don't need to download anything. You're actually going to be able to read more and read faster using these simple and practical tips that anyone can do.
Secret (1) – Get to Know the Author
Mengenal Penulis, mendorong pembaca untuk mengetahui fokus dasar dari penulis dan buku sebelum bahkan membuka halaman per halaman. Temukan pembicaraan TED oleh penulis atau saksikan mereka berbicara di YouTube tentang ide besar mereka. Akses mengenali penulis lebih eksplisit begitu mudah sekarang mengingat teknologi makin pesat. What I'm trying to do here is to grasp the concept of the book as quickly as possible. Itu memungkinkan saya untuk memahami prinsip-prinsip penting; pemikiran otentik penulis yang mendasari penerbitan buku tanpa harus berinvestasi seminggu atau sebulan atau berapa lama yang dibutuhkan untuk benar-benar menyelesaikan sebuah karya. Learning how the person communicates or what the book is about will help foster understanding and focus during reading.
Learning how the person communicates or what the book is about will help foster understanding and focus during reading.
Secret (2) – Highlight Your Focus
Setelah menemukan fokus dasar dari sebuah buku, soroti bagian-bagian yang menarik untuk mempersempit apa yang akan dia baca pertama dan yang paling serius.
Seperti kamu mendatangi kedai Kopi, langsung pesan menu yang kamu mau (seperti biasanya), atau tempatnya yang membuat rilex, daftar lagu yang sering diputar cafe, atau karena wajah Barista nya yang memukau hingga kamu mau datang lagi, terus dan tidak bosan. Adakalanya ingin, tapi belum butuh atau andai semuanya butuh pilih kebutuhan mana yang paling mendesak untuk dipenuhi. Kalo rindu abangnya, ya jumpa! Datang lalu pesan kopi buatannya~
Buku juga demikian, being strategic about the skills, information, and emotions that need to be developed will help you have a more focused and effective reading experience.
Percayalah, kalo kita tahu apa yang dibutuhkan, kita akan menemukan jawabannya saat kita membaca. Get it?
Secret (3) – Use Your Finger As Your Guide
Saya melakukan itu sepanjang waktu. Saya hanya akan menggerakkan jari saya dan menggeser jari saya melintasi halaman. Lol
You're simply using your finger as the ability to start reading faster and it actually works, finishing every book and finishing every page. Tracking words on the page with your finger and increasing the speed at which your finger moves helps speed up your reading.
Secret (4) – The First Three and the Last Three
Encourages readers to read the first three lines of a paragraph and the last three in order to grasp the concept and determine whether ingesting the paragraph as a whole is worth their time. Sometimes, the meaning of the paragraph is held within those six bookend lines and time is saved by not going deeper. Other times, you may discover the paragraph does not contain pertinent information and can be skipped. “Authors place a lot of emphasis in starting and ending paragraphs with key information. You are able to grab it and decide if you want to read the rest.”
Formula 4S
Untuk menuliskan informasi dari apa yang telah mereka baca, mengikuti rumus 4S. Dikutip dari YouTube International Motivational Speaker, Shetty menjelaskan bahwa menuliskan 4 hal ini membantu memperkuat informasi di otak:
Kisah : kisah yang menggerakkan atau mengilhami saya
Statistik : statistik yang mengejutkan saya
Bagikan : sepotong informasi berharga yang saya tidak sabar untuk berbagi dengan seseorang
Mulai : sesuatu yang harus saya mulai lakukan - kebiasaan, tindakan, pikiran, ide
Bagi saya, menyelesaikan sebuah buku sama pentingnya dengan belajar dari si penulis dan memperoleh pengetahuan yang semakin banyak dan semakin kaya. Mari aplikasikan point-point diatas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bacaan kita.
Pengetahuan adalah kekuatan, dan buku ialah gerbang utama untuk membukanya.
Fastabiqul khairat.
0 Comments: