Ada kalanya orang-orang yang menikmati hidup sendiri diakibatkan ketidakmampuannya menyesuaikan untuk berdampingan dengan seseorang. Ia merasa gagal memberi yang terbaik untuk orang-orang yang mengasihinya, kemudian merasa perlu merenung tentang apa yang harus dilakukannya.

Tetapi akibat perenungan yang terlalu panjang, membuatnya menikmati kesendirian yang terasa mendamaikan. Lalu mulai melupakan tujuan awalnya menyendiri justru ingin mendapat kekuatan agar bisa menyesuaikan dengan orang lain, berguna bagi orang-orang yang masih memberinya kepercayaan berkembang. Mencoba bertahan. Is that u?

Khawatirnya, mereka atau kita justru semakin banal memaknai kesempatan yang begitu sebentar di dunia ini. Menjadi bagian dari orang yang tidak paham arti hidup, ialah menjalani hidup penuh kebaikan bagi siapapun terlepas bisa saja dianggap-menganggap tidak berharga. Wajar! Untuk apa? Supaya pribadi kian dewasa. Kemudian berakhir dalam ingatan yang ditinggalkan hanya sebagai manfaat. Fastabiqul Khairat sebagai landasan.

In frame; tertuju kepada (sesiapa yang selalu mau belajar) dalam forum "How To Be The Real Counselor?"

Sebagaimana penulis giat (harus!) membaca (buku, pikiran dan perasaan) setiap peristiwa, dalam beberapa hal memories need to be shared. Even Nobody likes being alone that much. Solitude is fine but u need someone to tell that solitude is fine. Thank u. Jangan lupa bersyukur :)

Yogyakarta, 5 September 2019.