Punca
Tuan...
Adakah kita sama-sama jatuh cinta?
Ataukah satu diantara keduanya saja terlalu gegabah memasuki bilik mata lantas tersesat didalamnya?
Ataukah satu diantara keduanya saja terlalu gegabah memasuki bilik mata lantas tersesat didalamnya?
Tuan...
Sepasang matamu adalah pintu; untuk aku memasuki perjalanan yang lain. Tanpa ayah, tanpa ibu. Meninggalkan rumah dan masa kanak-kanak.
Pun,
Sepasang matamu adalah tangga; untuk aku memanjat hidup yang lebih tinggi.
Itulah sebabnya, sepasang matamu akan habis tenggelam bersamaku yang justru dingin dan tak pernah punya ingin.
Dilain waktu, Tuan...
matamu yang pejam
Aku terjaga dengan ribuan permintaan
Tuhan yang perkasa
Mengapa lambat
Bibir mengucap kata
Yogyakarta, 21 April 2019

0 Comments: