Cukup "bagaimana"

4/23/2019 01:59:00 AM Sena Putri Safitri 0 Comments


Bagaimana jika kemudian; kelak aku dipersatukan dengan orang yang memeluk ku erat tapi semakin erat pelukannya justru mematahkan satu persatu sayap yang sudah ku rangkai sedemikian; untuk terbang, berpetualang, bermanfaat bagi sesama, secara perlahan... Tanpa terlihat, hangat, aman saja terasa. bagaimana? Sampai hilang, habis, masa jaya, melebur terkubur hanya dalam ingatan. Mengerikan bukan?

Yogyakarta, 22 April 2019

0 Comments:

Punca

4/22/2019 02:19:00 AM Sena Putri Safitri 0 Comments


Tuan...
Adakah kita sama-sama jatuh cinta?
Ataukah satu diantara keduanya saja terlalu gegabah memasuki bilik mata lantas tersesat didalamnya?

Tuan...
Sepasang matamu adalah pintu; untuk aku memasuki perjalanan yang lain. Tanpa ayah, tanpa ibu. Meninggalkan rumah dan masa kanak-kanak.

Pun,
Sepasang matamu adalah tangga; untuk aku memanjat hidup yang lebih tinggi.
Itulah sebabnya, sepasang matamu akan habis tenggelam bersamaku yang justru dingin dan tak pernah punya ingin.

Dilain waktu, Tuan...
matamu yang pejam
Aku terjaga dengan ribuan permintaan
Tuhan yang perkasa
Mengapa lambat 
Bibir mengucap kata

Yogyakarta, 21 April 2019

0 Comments: